Tampilkan postingan dengan label pujangga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pujangga. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Mei 2013

Entahlah

mungkin aku sekedar jatuh cinta pada perasaan jatuh cinta.
pada jantung yang berdebar.
pada semangat yang dilahirkan.
pada malu yang menyelimuti.
pada rindu yang menghantui.
pada lirikan yang dicuri-curi.
pada angan-angan serta mimpi.
pada lompatan dalam dada.
pada momen sunyi kala bertemu mata.
pada harapan yang diselipkan di setiap doa.

atau mungkin,

aku memang benar-benar tengah jatuh cinta.

entahlah.



--terinspirasi setelah menonton what they dont talk about when they talk about love


untuk seseorang yang berhasil membuatku merasakan semua yang kutuliskan diatas.
aku sendiri belum tahu dengan perasaanku.

Jumat, 26 Oktober 2012

kue manis dan lalat kenangan

nostalgia is a bitch.
sebab ketika mengingat-ingat, kita lalu menjadi sedih karena ingatan adalah sesuatu yang terjadi kemarin.
atau mungkin sebab kenangan sering membuat kita berandai-andai lalu menjadi sedih karena pengandaian adalah sesuatu yang tak mungkin.
tapi, kenangan selalu hadir.
seperti jelangkung yang datang tak diundang, lalu pulang tanpa perlu diantar.
eh tunggu dulu.
aku rasa kenangan tak pernah pulang.
ia bagai plakat yang disegel di fikiran dengan sebuah rantai panjang.
ternyata kita tak berbeda dengan sepotong kue manis.
selalu diusik oleh lalat.
lalat kenangan.
lalat yang tak peduli diusir beribu juta kali,
ia tetap kembali lagi dan lagi.


---


tulisan absurd ini ditulis saat mata kuliah pengantar statistika sosial semester lalu

Kamis, 27 Oktober 2011

pagi berganti sore



senin pagi, gadisku bilang ia menyukai es krim rasa stroberi. 
senin sore, ia bilang ia benci es krim stroberi karena membuat radang tenggorokannya kambuh lagi.


selasa pagi, gadisku bilang ia menyukai pelajaran biologi.
selasa sore, ia bilang ia benci biologi karena hanya mendapat nilai 68 saat ujian tadi.


rabu pagi, gadisku bilang ia menyukai mentari yang menghangatkan bumi.
rabu sore, ia bilang ia benci mentari, sinarnya yang terik membuat bajunya basah keringat seperti habis berlari.


kamis pagi, gadisku bilang ia menyukai bunga mawar putih.
kamis sore, ia bilang ia benci mawar putih, setelah jarinya tertusuk duri.


jumat pagi, gadisku bilang ia menyukai pelangi.
jumat sore, ia bilang ia benci pelangi yang terlalu cepat pergi.


sabtu pagi, gadisku bilang ia menyukai sahabatnya, febri.
sabtu sore, ia bilang ia benci febri yang tak menghiburnya di kala ia sedih.


minggu pagi, gadisku bilang ia menyukaiku.
aku takut. aku tak mau minggu sore datang menghampiri.




-- ditulis di sela-sela mata kuliah etika yang membosankan


with love, amal.

Rabu, 04 Mei 2011

Mendadak Pujangga

terinspirasi dari kembaran (beda ayah, lain ibu) saya titi kamal yg bisa mendadak dangdut, saya pun akhirnya nyoba-nyoba utk jd Mendadak Pujangga.
saya bukanlah tipe orang yg puitis. tidak romantis. hanya terkadang memang autis. jadi harap maklum, apabila setelah membaca puisi saya ini, anda mendadak kebelet pipis ataupun kesurupan iblis.
tak perlu memperpanjang muqoddimah, langsung saja saya persembahkan sebuah MAHA KARYA. selamat menikmati...

٩(˘3˘)۶ PUISI (DANGKAL) pt. 1 ٩(˘3˘)۶
(a little history: puisi ini dibuat secara dadakan di sebuah subuh dlm rangka tugas bahasa sewaktu kelas 1 sma. dan yeah, puisi dangkal ini berhasil membuat saya termehek-mehek ketika membacakannya di depan kelas.)

Menunggu

Butiran air itu terus turun
Dari langit hitam kelam berkelabu
Membasahi semuanya
Membasahi aku
Yang masih disini, menunggu

Tapi dimana dia
Tak kunjung datang
Aku sudah letih
Namun kuingat dia telah berjanji
Baik, aku akan terus disini, menunggu

Terus kupandangi gundukan tanah itu
Tanah merah bernisankan namanya
Dia yang telah pergi
Dan aku sadar takkan mungkin kembali
Betapa bodohnya aku
Ternyata aku harus berhenti menunggu

dangkal bukan? tapi setelah kurenungi kembali, yeah i guess this poem is dedicated for someone really special who left me 11 years ago. i miss you badly, mom :')

٩(˘3˘)۶ PUISI (DANGKAL) pt. 2 ٩(˘3˘)۶
(a little history: puisi ini (lagi lagi) dibuat dalam rangka tugas bahasa indonesia, 2 tahun setelah puisi diatas.)

Saat saat itu

Saat pertama
Bayangmu tertangkap oleh lensa mataku
Jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak
Diperbesar dengan kekuatan maksimum
Dipantulkan kemudian dibiaskan
Ke setiap sel-sel tubuhku

Saat kedua
Kupandangi kamu dari sudut retinaku
Tercipta getaran aneh
Gelombang hatimu berinteferensi dengan hatiku
Membentuk gerak harmonik sempurna

Saat ketiga
Alat inderaku mendeteksi hadirnya dirimu
Barulah kumenyadari sesuatu
Aku menyukaimu
Rasa ini melebihi besarnya bilangan avogadro
dan kasih ini melebihi tingginya frekuensi ultrasonik


sekian dan terimakasih :)


ttd,



amal kembaran titi kamal