Kamis, 05 Februari 2015

(Kembali) Membaca: Pra-Reading Perempuan-Perempuan Mahabharata

A good writer is a good reader.

This just so true. Mungkin, alasan kenapa sekarang aku jarang menulis (terutama di blog ini), karena aku sendiri sekarang jarang membaca. Kadang rasanya sedih, remembering those old days, di mana aku super-excited membaca setiap buku. Bahkan, nggak jarang, satu buku bisa kukhatamkan berkali-kali. Sampek hafal setiap kata-katanya. But now? Satu buku aja belum tentu habis dilahap. Waktuku lebih banyak terbuang buat stalking di social media. Yes, what people said is true, social media is the perfect distraction to wasting your time. Duh, dasar generasi kekinian :'))

That's why, aku seneng banget, ketika salah satu temenku --sebut saja namanya Erny Kurnia, bikin proyek 1 Bulan 1 Buku. Yes, gadis "tutorial" yang kukenal lewat Pekom 2014 ini juga mengalami kegelisahan yang sama. Singkatnya, lewat proyek tersebut, Erny ngajakin kita "memaksa diri" dan menyediakan waktu untuk menghabisi (minimal) satu buku dalam sebulan. Dan sebagai bukti telah membaca sekaligus wadah penyebaran virus membaca ke orang-orang sekitar, setiap bulannya kita perlu nulis postingan pra dan pasca membaca. Iyap, supaya kita bisanya nggak sekadar posting foto cover buku doang di social media, terus ngutip salah satu quotes-nya yang kece di bagian caption, tapi kenyataannya baca juga baru sampek prolog #ups #bukannyindir ngahahah. Anyway, lebih detail lagi soal proyek ini, monggo cek langsung aja di blog doi: Erny's Journal.

Dan untuk bulan (yang distereotipkan) penuh cinta ini, aku memilih akan mencumbui buku ini:



Alkisah, buku ini diberikan oleh seorang teman spesial *uhuk* menjelang ultahku yang ke-20, setengah tahun lalu. Dulu, aku sempat sih baca halaman-halaman awal. Tapi, berhubung aku buta banget soal kisah Mahabharata, jadi semacam roaming yang kemudian bikin males baca mihihihi. Buku ini pun sempat tertinggal di kampung halaman selama satu semester dan baru kembali ke tanganku baru-baru ini. Well, aku rasa proyek ini bisa jadi motivasi untuk kembali membacanya, dan kali ini kudu sampek halaman terakhir! Motivasi lain membacanya juga supaya nggak ngecewain si doi tercinta~ #eak.

Selain motivasi-motivasi tersebut, yang menurutku menarik dari buku karya Kavita A. Sharma ini adalah buku ini FEMINIS bingits! Ngahahah. Seperti yang tertulis pada sinopsisnya di cover belakang:
Mahabharata dapat dilihat sebagai kisah tentang perempuan-perempuan tangguh yang berpengaruh dalam masyarakat patriarki. Mereka adalah perempuan yang cerdas, terampil, terpelajar, menguasai urusan kenegaraan, cantik, dan jika diperlukan bisa berbalik membangkang, licik, dan kejam.

Duh, kak. Kurang ngeri apa cobak sinopsisnya. Haha. Itu kriteria perempuan idaman banget buat aku yang ngakunya feminis ini. Ehm tepatnya sih, feminis oportunis alias sok-sokan emansipatoris kalo sikonnya lagi nguntungin buat diri sendiri aja #eh. Harapanku, dengan membaca buku ini, aku bisa mengembalikan semangat antri-patriarkiku yang dulu. Yang kata temen-temenku, sekarang aku kok jadi penurut sama laki-laki, they said, "Kamu berubah, Mal." *eaa, malah curhat kan hahahah*

Well, nggak perlu lagi berpanjang lebar. Mari segera membaca. Mari menghirup aroma kertas, membasahi telunjuk dengan air liur setiap kali sulit membalik halaman, dan melayangkan khalayan sebebas mungkin!


XOXO,

Amal.